SMK PLUS PELITA NUSANTARA

Selamat Datang di Blog Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Untuk Memudahkan Siswa/i Dalam Proses Belajar Mengajar. Semoga Dapat Bermanfaat.
  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Tampilkan postingan dengan label Akuntansi Bank. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi Bank. Tampilkan semua postingan

BAB V. PENCATATAN TRANSAKSI PRODUK SIMPANAN DEPOSITO

Bab V. Pencatatan Transaksi Produk Simpanan Deposito

Kompetensi Dasar : 
3.4 Menganalisis pencatatan transaksi deposito
4.4 Mencatata transaksi deposito

Apersepsi :
Bank merupakan suatu lembaga dimana kegiatan pokok yang dilakukannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat. Diantaranya adalah produk bank seperti deposito merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank untuk dapat menghimpun dana sedangkan penyalurannya kepada masyarakat dapat berupa pemberian pinjaman dalam bentuk kredit. Deposito merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan pihak bank. Deposito banyak diminati oleh masyarakat karena menawarkan bunga yang relatif tinggi dibandingkan produk simpanan lainnya dan aman. Dalam hal ini tingkat suku bunga menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong nasabah untuk berinvestasi, sehingga menyebabkan deposito sebagai produk simpanan mahal. Untuk lebih memahami tentang pencatatan transaksi produk simpanan deposito, maka silahkan dipelajari pembahasan dibawah ini.

Rangkuman Materi :
  1. Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
  2. Penarikan deposito berjangka hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh tempo umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan.
  3. Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun. Sedangkan deposito yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan dapat dicatat sebagai kewajiban jangka panjang.
  4. Bank memperhitungkan bunga harian untuk deposito. Ini artinya berapa haripun deposito mengendap akan diberikan bunga, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito.
  5. Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua cara yaitu:
    • Perpanjangan otomatis (Automatic Rollover)
    • Perpanjangan biasa
  6. Deposito dapat ditarik setelah jatuh tempo sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, namun dalam praktik perbankan deposan bisa saja menarik deposito yang masih outstanding. Oleh karena itu, ada beberapa bank umum yang mengenakan penalty tertentu terhadap deposan bila penarikan dialkukan sebelum jatuh tempo  yaitu:
    • Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.
    • Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak.
    • Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.
  7. Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang bank yang sama di kota lain. Perpindahan deposito berjangka antar kantor cabang menimbulkan hubungan rekening antar kantor. Disamping itu harus ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan. Alokasi beban bunga dapat diperhitungkan secara prorata berdasarkan lamanya pengendapan deposito di suatu cabang.
  8. Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga/masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayarkan dimuka.
Untuk memahami tentang pencatatan transaksi produk simpanan deposito lebih jelasnya, silahkan pelajari dengan klik link berikut ini:


Share:

BAB IV. PENCATATAN TRANSAKSI PRODUK SIMPANAN GIRO

Bab IV. Pencatatan Transaksi Produk Simpanan Giro

Kompetensi Dasar : 
3.4 Menganalisis pencatatan transaksi giro
4.4 Mencatata transaksi giro

Apersepsi :
Bank dikenal sebagai lembaga yang melakukan proses penghimpunan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Selain itu disisi lain bank juga melakukan fungsi tugasnya dalam memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Salah satu produk simpanan yang sering digunakan untuk mendukung masyarakat dalam menjalankan usaha bisnisnya adalah simpanan giro. Produk simpanan giro dipilih karena memberikan kemudahan dalam proses transaksi pembayaran dengan berbagai nominal transaksi dan lebih efektif serta efisien jika pembayaran dilakukan berbeda bank. Disisi lain simpanan giro memberikan jaminan keamanan dan tersedianya dana dalam melakukan pembayaran. Keuntungan pemilik rekening giro berasal dari jasa giro yang diberikan oleh bank. Untuk lebih memahami tentang pencatatan transaksi simpanan giro, maka silahkan dipelajari pembahasan dibawah ini.

Rangkuman Materi :
  1. Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat pemindahbukuan yang lain.
  2. Pembayaran dengan bilyet giro merupakan cara pembayaran yang berbeda dengan cek dan penerima dana tidak dapat melakukan pencairan secara tunai, namun harus melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan, dengan demikian, bilyet giro akan berfungsi sama dengan cek silang.
  3. Akuntansi giro adalah pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan rekening giro, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya.
  4. Setiap nasabah giro akan dikenakan biaya bulanan berupa biaya administrasi bulanan. Setiap bank dalam membebani biaya bulanan berbeda satu dengan yang lainnya.
  5. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah atau yang ditarik atau dicairkan. Pada saat nasabah melakukan transaksi setoran atau penarikan secara tunai, bank akan melakukan pencatatan transaksi tersebut sesuai dengan uang tunai yang diterimanya.
  6. Bank akan menerima imbalan kepada pemegang rekening giro. Besarnya imbalan yang diberikan tergantung kebijakan masing-masing bank. Imbalan yang berasal dari rekening giro disebut dengan jasa giro 
  7. Dalam hal rekening giro bersaldo negatif, bank dapat memberikan kredit overdraft. Kredit overdraft adalah kredit yang diberikan untuk memberikan tambahan dana ke rekening giro nasabah bila terdapat penarikan cek dan/atau bilyet giro yang jumlahnya melebihi saldo rekening giro. Bank akan membebankan bunga overdraft.
Untuk memahami tentang pencatatan transaksi produk simpanan giro lebih jelasnya, silahkan pelajari dengan klik link berikut ini:

Klik >> Materi : Pencatatan Transaksi Simpanan Giro

Share:

BAB III. PENCATATAN TRANSAKSI PRODUK TABUNGAN BANK


Bab III. Pencatatan Transaksi Produk Tabungan Bank

Kompetensi Dasar : 
3.4 Menganalisis pencatatan transaksi tabungan
4.4 Mencatata transaksi tabungan

Apersepsi :
Ada berbagai macam produk yang ditawarkan di bank. Produk bank tersebut sangat menguntungkan bagi anda sebagai nasabah bank. Adapun produk yang ada dalam bank, antara lain simpanan tabungan, simpanan deposito, dan giro. Tahukah anda bahwa produk jasa bank tersebut juga memiliki mekanisme akuntansi? Lalu bagaimana bentuk pencatatan akuntansinya? 

Rangkuman Materi :
  1. Simpanan tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya menggunakan buku tabungan atau ATM (anjungan tunai mandiri). Bunga tabungan akan diberikan kepada pemegang rekening tabungan dan besarnya bunga tabungan tergantung pada bank yang bersangkutan. 
  2. Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan dan pemindahbukuan.
  3. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan. Saldo tabungan nasabah dicacat dalam kelompok kewajiban karena tabungan nasabah merupakan utang bagi bank yang sewaktu-waktu bank harus membayarnya tanpa perjanjian.
  4. Setoran tunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah secara langsung ke bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank. Bank akan memeriksa jumlah uang yang disetorkan dan membandingkannya dengan jumlah angka yang tertera pada slip setoran. Jika benar, akan dicatat dalam pembukuan bank.
  5. Dengan membukukan setoran tunai untuk keuntungan nasabah tabungan, posisi kas bank akan meningkat dan posisi tabungan nasabah juga meningkat dengan jumlah yang sama.
  6. Setoran nontunai melalui pemindahbukuan akan berpengaruh pada penambahan dan pengurangan masing-masing rekening. 
  7. Setoran kliring merupakan setoran nontunai yang dilakukan oleh nasabah dengan menyerahkan warkat (cek, bilyet giro) bank lain untuk keuntungan rekening tabungan. Setoran kliring untuk tabungan dicatat pada saat warkat tersebut telah dapat ditagihkan kepada bank yang menerbitkan warkat.
Untuk memahami tentang pencatatan transaksi produk tabungan bank lebih jelasnya, silahkan pelajari dengan klik link berikut ini:
Materi: Pencatatan Transaksi Tabungan
Share:

BAB II. PERSAMAAN DASAR & MEKANISME DEBIT/KREDIT PADA AKUNTANSI PERBANKAN


Bab II. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan

Kompetensi Dasar : 
3.2 Menganalisis persamaan dasar akuntansi bank
3.3 Menerapkan mekanisme debit kredit akuntansi bank
4.2 Membuat persamaan dasar akuntansi bank
4.3 Mencatat debit kredit akuntansi bank

Apersepsi :
Pencatatan transaksi yang terjadi dalam bank dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi. Dengan konsep tersebut dapat diketahui pengaruh dari suatu transaksi terhadap posisi keuangan bank. Persamaan akuntansi bank diperlukan untuk mengenalkan awal pemikiran akuntansi dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan bank.

Rangkuman Materi :

  1. Persamaan dasar akuntansi ialah sistematika pencatatan yang menggambarkan suatu hubungan yang ada dalam perusahaan, yakni adanya pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Hal ini meliputi adanya harta (aktiva) dengan sumbernya (kewajiban dan ekuitas).
  2. Konsep dasar persamaan akuntansi perbankan pada umumnya tidak jauh berbeda dengan persamaan dasar akuntansi keuangan.
  3. Pada persamaan dasar akuntansi, kewajiban bank merupakan bentuk utang bank yang terdiri atas kewajiban bank terhadap pihak eksternal bank dan kewajiban bank terhadap pihak internal bank. Adapun bentuk kewajiban bank terhadap pihak eksternal bank terdiri atas kewajiban kepada pihak kreditur pemberi dana atau deposan. Sementara itu, bentuk kewajiban bank terhadap pihak internal merupakan kewajiban kepada pemilik modal.
  4. Apabila pihak bank melakukan aktivitas seperti melakukan kegiatan bank pada umumnya, akan mendapatkan pendapatan dan mengeluarkan beban atau biaya. Adapun selisih antara pendapatan dengan beban tersebut merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen modal bank dalam menjalankan aktivitas atau kegiatannya.
  5. Dalam persamaan dasar akuntansi bank, pada sisi sebelah kiri terdapat komponen aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi sebelah kanan terdapat komponen utang, modal, dan pendapatan. Persamaan akuntansi bank tersebut merupakan bentuk sederhana dan akan memudahkan bagi pemula dalam membuat atau menyusun jurnal.
  6. Dalam persamaan dasar akuntansi bank, setiap bentuk penambahan atau pengurangan pada setiap komponen akan langsung berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansinya.
  7. Aturan pendebitan dan pengkreditan rekening adalah ketentuan dalam akuntansi yang mengatur pertambahan dan pengurangan saldo rekening. Setiap transaksi keuangan yang mengakibatkan bertambahnya atau berkurangnya rekening yang bersangkutan akan didebitkan atau dikredit dalam rekening tersebut sesuai dengan peraturannya.
  8. Sisi kiri (debit) akun aset digunakan untuk mencatat peningkatan aset dan sisi kanan (kredit) digunakan untuk mencatat penurunan nilai aset.
  9. Sisi kanan (kredit) akun kewajiban digunakan untuk mencatat peningkatan dan sisi kiri (debit) akun kewajiban digunakan untuk mencatat penurunan nilai kewajiban.
  10. Sisi kanan (kredit) akun modal digunakan utnuk mencatat peningkatan dan sisi kiri (debit) akun modal digunakan untuk mencatat penurunan nilai modal.
Untuk memahami tentang persamaan dasar akuntansi perbankan lebih jelasnya, silahkan pelajari dengan klik link berikut ini:
Share:

BAB I. AKUNTANSI BANK DAN AKUNTANSI KEUANGAN



Bab I. Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan

Kompetensi Dasar : 
3.1 Memahami perbedaan akuntansi bank dengan akuntansi keuangan
3.2 Mempresentasikan akuntansi bank dengan akuntansi keuangan

Apersepsi :
Perkembangan industri perbankan nasional saat ini begitu pesat. Hal ini tentu telah memicu persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Untuk menghadapi persaingan yang kompetitif ini, perbankan di Indoensia membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu aspek di bidang keuangan dan perbankan adalah akuntansi, yang merupakan sumber informasi bagi pihak stockholder. Untuk melaksanakan sistem akuntansi yang baik dan benar dalam penerapan pembukuan operasional perbankan sehari-hari.

Rangkuman Materi :
  1. Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan lalu menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau juga bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
  2. Akuntansi perbankan adalah suatau proses akuntansi bank yang mencakup pencatatan, klarifikasi, penilaian dan penafsiran data keuangan bank yang dilaksanakan dengan sistematis dalam memenuhi keperluan pihak yang mempunyai kepentingan secara intern atau ekstern.
  3. Laporan keuangan bank didalam akuntansi perbankan wajib menyesuaikan dengan prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau sistem pembukuan, posting, dan pencatatan semua transaksi dilaksanakan dalam aktivitas operasional bank.
  4. Ada perbedaan antara akuntansi perbankan dengan akuntansi keuangan. Perbedaan mendasar adalah arus keluar masuk uang yang tidak sama dengan perusahaan. Oleh sebab itu, ada istilah di akuntansi biaya yang harus menyesuaikan.
  5. Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi perusahaan dapat dilihat dari pengertian harta bank, modal, serta hutang bank. Harta bank terdiri atas penempatan, penyimpanan dana dalam kredit, serta penanaman dana aktiva tetap dan penanaman dana lain. Sementara itu, yang masuk dalam modal bank, yaitu modal saham, laba ditahan, premium saham, laba, atau tahun berjalan. Hutang bank adalah dana pinjaman, dana masyarakat, serta dana lainnya.
  6. Secara umum, proses akuntansi pada bank serupa dengan akuntansi umumnya, tetapi lebih banyak diperlukan buku pembantu umum untuk mencatat dan mengikuti arus data keuangan dari semua transaksi yang ada pada bank. Selain itu, sering kali ditemukan dokumen dasar/formulir untuk mencatat semua transaksi
  7. Penggunaan nama, struktur, dan hubungan antar-rekening perlu ada keseragaman agar laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu, sistematika rekening perbankan diperlukan.
  8. Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu. Digit pertama berisi rubrik rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening subgroup. Digit kelima dan seterusnya berisi rincian atau rekening individual.
  9. Laporan keuangan perusahaan, baik itu jasa yang bergerak dibidang perbankan maupun perusahaan lain, pada prinsipnya memiliki persamaan. Alasannya, laporan keuangan suatu perusahaan pada masa tertentu menggambarkan laba rugi perusahaan pada periode tertentu.
  10. Dalam menyajikan informasi tentang laporan keuangan, pihak bank memiliki laporan keuangan tersendiri. Laporan ini disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Keuangan Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI)
Untuk memahami tentang akuntansi bank dan akuntansi keuangan lebih jelasnya, silahkan pelajari dengan klik link berikut ini:
Materi: Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan
Share:

Postingan Populer